Pengalaman HIDROTUBASI di Dr Eddy R Moeljono SpOG Kfer

Menyambung cerita perjalanan mendapat kehamilan di postingan sebelumnya. Tahun ini kita berdua melanjutkan program kehamilan yang sempat kita hentikan, memulai lagi dari awal, konsultasi lagi, berjibaku lagi dengan hormon-hormon yang efeknya membuat badan makin 'subur', USG Trans V, diagnosa dokter dan lain sebagainya. Kali ini bukan cuma saya yang mencoba mengkonsumsi vitamin lagi, tapi suami pun juga ikut berusaha bersama, demi mendapatkan buah hati.

Kenapa memilih Dr dr Eddy Moeljono, SpOG Kfer?

Karena, melihat hasil dari teman,-teman yang konsultasi disana, dan kemudian berhasil hamil bahkan sampai kembar tiga, alhamdulillah kalau Allah SWT kasih kita kembar, 2 ajaa ya Allah ☺. Dan karena memang Dr Eddy ini sudah konsultan untuk masalah fertilitas, melihat dari gelarnya.

Sebenarnya pengen juga ke Prof Nusratuddin di RS Awal Bros, karena pernah menghadiri seminar tentang program hamil di Morula IVF Makassar dan salah satu tim dokternya adalah Prof Nusrat ini yang sudah sangat famous dikalangan ibu ibu yang sudah lama kepengen hamil, like me 👅. Tapi karena kita sudah melihat hasil kehamilan pada teman-teman, maka kita putuskan untuk mencoba ke Dr Eddy. Mana tau rejeki kita disana, di coba tak mengapa.

Sebelum mencoba ke Dr Eddy pada awal tahun 2018, sebenarnya saat akhir tahun 2017, saya sudah melewati rangkaian terapi hormon sama dr Wahyuni Saddang di RSB Ananda. Seingat saya waktu itu di terapi Primolut 10 butir dari Rs Salewangan Maros, karena nyaris dan hampir di kuret (padahal belum hamil), setelah konsul lagi dengan dr Wahyuni, kuret tidak jadi dilakukan tapi dosis Primolut yang ditambahkan menjadi 20 biji, kenapa diterapi Primolut? karena saya ada riwayat Hyperplasia Endometrium, alhamdulillah dengan terapi hormon Insya Allah dengan izin-Nya akan dan bisa sembuh, aamiin. If you want to know alias kepo 😁 bisa cek di google hyperplasia itu apa yaa.

Setelah itu, selang sebulan setelah terapi primolut, mencoba lah kita untuk program hamil selanjutnya. Kita berpikir, dari pada programnya setengah-setangah lebih baik langsung dilanjutkan saja ke dokter yang memang konsultan fertilitas.
Sampai kita memutuskan untuk konsultasi di Dr Eddy, tempat prakteknya ada di RSB Budi Mulia jln. Timah IV A, Makassar.

Alamat dan jam pelayanan Dr dr Eddy R Moeljono SpOG (K)

Konsul pertama cek sel telur, alhamdulillah normal, kondisi rahim juga normal, meskipun mungkin masih sedikit penembalan rahim, karena sedang haid hari kedua. Pertama ditanya, selama ini program hamil sudah sampai mana, diresepkan obat apa-apa saja. Dan setelah konsul, dikasih resep, dan jadwal untuk hidrotubasi. Yup, penanganan Dr Eddy sepertinya, pertemuan kedua harus langsung hidrotubasi, karena sudah mendengar cerita beberapa teman yang sudah konsul disini jadi sudah tidak kaget lagi.

Tebus resep konsul pertama :
- Ovacare

- Profertil

- Ostelox

- Nufapreg

- Cortidex

- Siclidon

- Penghilang sakit (lupa namanya, disimpan di lemari pendingin klinik untuk dipakai pas hidro nanti, di masukkan lewat dubur)

Total biaya konsul pertama, konsul pasien baru 250rb dan resep kurang lebih 500rb-600rb.

Pertemuan kedua (Hidrotubasi), sebelumnya mengutip pemaparan apa itu hidrotubasi dari blog sebelah, yaitu proses memasukkan cairan (kanamycin 1 gram, deksametason 5mg, dan antipasmodik cair) ke dalam rahim dengan alat hidrotubator untuk menilai kelancaran masuknya cairan di saluran tuba, atau biasa orang menyebutnya dengan tiup rahim. Proses nya kita naik ke atas meja tindakan gitu seperti orang mau bersalin dengan kaki di atas dan di buka, persis seperti ibu-ibu yang mau bersalin. Boleh cek mbah google apa itu hidrotubasi selengkapnya, kalau dijelaskan disini bisa panjang, hehehe. Intinya dokter mau lihat, apakah saluran tuba kita ada yang tersumbat atau tidak, kalau memang tersumbat yaa mungkin akan ada penanganan lebih lanjut, tapi setau saya cairan yang disemprotkan itu sudah mengandung antibiotik, jadi kalau ada penyempitan atau infeksi bisa sekalian diobati. Berbeda dengan tes HSG (tes hysterosalpingography) meskipun mungkin teknik dan tujuannya hampir sama. Supaya cepat hamil ✌.

Pagi-pagi sudah ada di klinik dengan perasaan cemas, karena hasil browsing dan nanya-nanya, kalau proses hidro itu sakit, meskipun ada juga yang merasa biasa-biasa saja. Menunggu dari jam 10 pagi, dokter baru datang sekitar jam 2 siang, pasang obat pereda nyeri di dubur sekitar jam 12, tapi mungkin itu tergolong obat bius yaa, karena efek nya bikin saya oleng dan bawaannya tidur terus, sebelum apalagi setelah tindakan.

Diantara ibu-ibu hamil dan merencanakan kehamilan saya yang lebih dahulu masuk ke ruangan dokter, entah karena saya yang memang paling cepat datang atau memang karena mau ada tindakan jadi didahulukan.

Selama program ini, alhamdulillah suami terus menemani, sampai kaget melihat saya lemes kesakitan di meja tindakan dokter. Terima kasih 💓

Iyaa, proses hidro saya sakit, tapi lebih ke ngilu sih sebenarnya, rasanya seperti mau pipis atau mau haid yang perutnya penuh banget. Beberapa saat setelah hidro akan keluar darah, katanya sih itu normal, jangan lupa aja untuk yang akan menjalani hidro, bisa pakai pembalut sesaat setelah hidro.

Karena udah lemesss, dokter menyarankan untuk istirahat dulu, setelah enakan baru boleh pulang. Tapi kayaknya oleng karena pengaruh obat penenang yang masuk di dubur sih tadi, tapi kalau tidak pakai obat itu, mungkin sakit nya akan lebih sakit dan lebih panjang lagi durasinya. Perjalanan dari klinik sampai rumah gak terasa, sepanjang jalan di mobil tertidur dan seperti gak sadar, bangun-bangun sudah sampai di rumah dan alhamdulillah sudah lebih enakan. Seharian setelah hidro juga masih terasa ngilu-ngilu dikit sih.

Alhamdulillah, hasil hidro normal, saluran tuba tidak tersumbat (paten), cuma agak sakit karena saya ngeden, artinya melawan si obat itu masuk, harusnya lebih bisa relax 😭.

Biaya hidro 600rb.

Pertemuan ketiga, setelah konsumsi profertil (obat penyubur) tiba jadwal untuk konsultasi lagi. Sel telur di cek, ada dua telur yang sudah mencapai ukuran yang bisa dibilang siap dibuahi, ukuran 20mm dan 18mm. Jadwal berhubungan juga sudah diberikan, dokter sudah menjelaskan panjang lebar, dokter juga ingin membantu jika ingin menggunakan suntikan pemecah telur, jadi dokter bisa pantau kapan sel telur itu pecah (ovulasi). Tapi pada dasar nya insya Allah saya memang tidak ada masalah dengan sel telur (wallahualam), jadi kita coba dulu dengan ovulasi yang normal, biarkan sel telur itu pecah dengan sendiri nya. Satu kali suntik kalau tidak salah, sekitar 700-800rb. Tidak lupa dokter juga resepkan vitamin untuk suami saya.

Biaya konsul 200rb dan tebus vitamin suami kurang lebih 900rb.

Zegavit nya sudah habis duluan

catatan hidro

Folikel 20mm

Vitamin untuk suami :
-Zegavit
-Q 10 plus
-Nutri B

Kita sudah berdoa dan berikhtiar, Allah yang Maha Baik dan Maha Berkehendak.